30 Jenis Alat Musik Aerofon beserta Deskripsinya

30 Jenis Alat Musik Aerofon beserta Deskripsinya -- Sebelum kita membahas tentang 30 jenis alat musik Aerofon, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari Aerofon itu sendiri. 

Apa itu Aerofon.? 

Aerofon merupakan jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari udara/angin yang dihembuskan melalui rongga-rongga pipa angin yang ada pada instrumen.

Alat musik Aerofon bisa juga dikelompokkan ke dalam alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup.

Nah, Pasti kalian sudah tau kan jenis alat musik apa saja yang bunyinya berasal dari udara/angin.?

Sebenarnya ada banyak jenis alat musik aerofon yang ada di dunia, termasuk di daerah kita sendiri yang namanya juga ada bermacam-macam. 

Namun kali ini kita akan membahas beberapa jenis alat musik Aerofon tersebut, Yaitu :

1. SULING


DESKRIPSI : Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. 

Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak. Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. 

Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Cara memainkannya adalah dengan meletakkan suling ke dekat bibir kita, kemudian tangan menutup lubang udara dan memainkan suling sesuai denagn yang diinginkan.

2. HARMONIKA



DESKRIPSI : Harmonika, juga dikenal sebagai kecapi adalah salah satu instrumen angin yang paling serba guna yang terlepas dari ukurannya yang kecil dapat membuat nada berirama kuat. Meskipun dianggap sebagai instrumen paling mudah untuk bermain, itu juga yang paling sulit untuk dikuasai. Setelah belajar lagu sederhana, pemula sering merasa frustrasi ketika mereka terjebak dan gagal untuk melanjutkan. 

Cara memainkannya :
Geser mulut Anda naik dan turun kecapi dapat menyebabkan kekasaran sehingga tetap lembab bibir Anda, terutama bila Anda sedang mencoba untuk bermain cepat.catatan tunggal yang rumit.
Dalam rangka untuk mendapatkannya bibir tas hak Anda untuk membuat lubang yang lebih kecil dan lebih ketat dengan mulut Anda.

Memutar lagu sederhana di tengah kisaran harmonika. Ini akan memberikan skala diatonis penuh tanpa memerlukan setiap belokan.

3. TROMBONE


DESKRIPSI : Trombone adalah salah satu alat muzik daripada keluarga brass. Perkataan trombone berasal daripada perkataan itali yang bermaksud trumpet. Perkataan 'one' di belakang trombone itu mebawa maksud trumpet yang panjang. Beethoven adalah komposer pertama yang mempopularkan trombone didalam simfoninya. Beberapa jenis muzik yang menggunakan trombone adalah seperti Jazz, reaggae, ska dan big band. Trombone adalah terompet besar yang pilihan nadanya dari hasil mengatur panjang pendeknya tabung suara. ( slide trombone ). beberapa ragam trombone yaitu, alto trombone, bass trombone, tenor trombone, double bass trombone, tenorbass trombone.

4. SALUANG


DESKRIPSI : Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). 
Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. 

Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lemang, salah satu makanan tradisional Minangkabau. 

Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. 

Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahkan angok (menyisihkan napas).

5. NAFIRI


DESKRIPSI : Nafiri adalah sejenis alat musik tiup horn seperti seruling yang dibuat dari perak, ukuran panjang 32 inci atau 33 cm. Bunyinya terdengar sayup-sayup sampai. 
Nafiri dimainkan dalam musik nobat dalam majlis hiburan kaum kerabat di Raja( kerajaan ), mengiringi istiadat-istiadat istana, dan istiadat pertabalan, keputraan sultan, perkawinan diraja, dan upacara sambutan Raja. 

Nafiri merupakan alat musik tradisional yang berasal dari propinsi Riau di pulau Sumatera yang bentuknya mirip dengan terompet. Masyarakat melayu di Riau sendiri tidak hanya mengembangkan alat musik seperti nafiri tetapi juga alat-alat musik seperti : canang, tetawak, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, rebana, serunai, rebab, beduk, gong, seruling, kecapi, biola dan akordeon. Alat-alat musik di atas menghasilkan irama dan melodi tersendiri yang berbeda dengan alat musik lainnya. 

Kita dapat melihat permainan alat musik ini bersama dengan pertunjukkan makyong yang merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional yang saat ini masih dimainkan dan diwariskan di propinsi Riau. 
Selain sebagai alat musik, nafiri juga digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat melayu. Terutama untuk memberitahukan tentang adanya bencana, dan berita tentang kematian.

6. RECORDER



DESKRIPSI : Recorder atau seruling umum digunakan untuk pengajaran disekolah, recorder yang sering dipakai adalah recorder sopran, disamping recorder sopran ada juga recorder sopranino dan recorder alto.

Recorder sopran mempunyai wilayah suara dari c’ (semua lubang ditutup semua ) s/d b’’, tetapi untuk nada tinggi hampir dapat dipastikan bunyinya disonan sekali. Recorder termasuk alat musik melodis bukan ritmis (pengiring). Praktek musik akan dibagi menjadi 2 yaitu : praktek individu dan kelompok.

7. SARUNE


DESKRIPSI : Sarune merupakan jenis alat musik tradisional yang berasal dari Sumatra Utara.
Alat musik sarune biasanya dijadikan sebagai pembawa melodi dalam ensambel gendang lima sidalanen atau ensambel gendang sarune. Alat musik ini diklasifikasikan ke dalam golongan Aerofon reed ganda berbentuk konis. Sarune terbuat dari bahan kayu mahoni atau yang sejenisnya. 

Sarune ini secara taksornis ( struktual ) terdiri dari anak anak sarune. Terbuat dari daun kelapa dan embulu diameter 1 mm dan panjang 3-4 mm. kemudian tongkeh sarune, berguna untuk menghubungkan anak-anak sarune. Biasanya dibuat dari Timah, panjang nya sama dengan jarak antara satu lobang nada dengan nada yang lain pada lobang sarune. 

Kemudian ampang-ampang sarune, ditempatkan pada embulu-embulu sarune yang berguna untuk penampang bibir pada saat meniup sarune. Bentuknya melingkar dengan diameter 3 cm dan ketebalan 2 mm.kemudian ada batang sarune dan gundal sarune sebagai bagian dari badan sarune.

8. SILU


DESKRIPSI : Silu adalah adalah salah satu jenis alat musik dari daerah Bima Dompu. Silu termasuk jenis alat musik aerofon tipe hobo, karena silu memiliki lidah lebih dari satu. Lidah pada silu disebut pipi, silu terdiri atas 4 lidah. Di daerah Bima ada pembagian alat musik. Menurut pembagian tersebut, silu termasuk golongan ufi yaitu sebuah alat musik tiup. Bahan untuk membuat silu adalah kayu sawo, perak dan daun lontar.

9. PERERET


DESKRIPSI : Pereret adalah salah satu alat musik tiup dari daerah Lombok. Pereret termasuka alat musik Aerofon tipe hobo, Karena memiliki lebih dari satu lidah. 

Pembuatan pereret pada umumnya lebih dititikberatkan pada segi musikalitas daripada segi artistiknya. 

Oleh karena itu pereret tidak diberi ornament-ornament. Untuk memperoleh nada yang diinginkan dipergunakan system penjarian tertentu. Yaitu Lubang satu dan Lubang bawah dibuka, Lubang lainnya ditutup, Akan menghasilkan nada e. lalu semua lubang ditutup kecuali lubang bawah akan menghasilkan nada a. Lalu lubang 2 dibuka, lubang lainnya ditutup akan menghasilkan nada g. 
Untuk memperoleh nada yang sempurna, tergantung pada ketepatan hembusan rongga mulut.

10. OLE-OLE


DESKRIPSI : Ole-ole atau uyup- uyup adalah alat musik Aerofon yang bahannnya terbuat dari batang padi, Alat musik ini berasal dari Sumatera Utara.

Ole-ole sebetulnya bukan alat musik pertunjukan. Instrumen ini hanya terbuat dari batang padi yang ruasnya dipecah dan ditiup sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada. Ia biasanya dimainkan oleh para petani yang sedang memanen padinya di sawah.

Untuk mengeraskan suara, umumnya ditambahkan lilitan daun kelapa muda secara mengeliling hingga ukuran yang diinginkan. Di beberapa daerah di Nusantara, alat musik tradisional Sumatera Utara ini juga sering dimainkan tapi dengan nama dan sebutan yang berbeda.

Ole-ole sebetulnya bukan alat musik pertunjukan. Instrumen ini hanya terbuat dari batang padi yang ruasnya dipecah dan ditiup sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada. Ia biasanya dimainkan oleh para petani yang sedang memanen padinya di sawah. Untuk mengeraskan suara, umumnya ditambahkan lilitan daun kelapa muda secara mengeliling hingga ukuran yang diinginkan. Di beberapa daerah di Nusantara, alat musik tradisional Sumatera Utara ini juga sering dimainkan tapi dengan nama dan sebutan yang berbeda.

Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Cara memainkannya adalah dengan ditiup dan dimainkan biasanya disawah atau diladang sebagai Hiburan.

11. SULING DEWA


DESKRIPSI : Suling Dewa atau Suling Dewe adalah alat musik tiup asal masyarakat Bayan, Lombok Barat. Suling Dewa dilantunkan untuk memanggil hujan, di saat musim kemarau panjang. Di masa lampau, pemimpin adat bersama-sama warga dusun, lengkap dengan pakaian tradisional, melakukan ritual mohon hujan. Alunan suara seruling dewa, mengiringi warga dusun menari sembari memanjatkan do`a, memohon kepada Yang Kuasa agar diberi hujan. 

Alunan menyayat hati, mengiringi doa dan puji-pujian, menjadikan suasana begitu sakral. Bambu yang dijadikan bahan dasar suling dewa pun adalah bambu pilihan. Bambu pilihan ini tak begitu saja ditebang. 

Acara ritual digelar lebih dulu, memohon agar diberi keselamatan, dijauhkan dari marabahaya terutama gangguan mahluk jahat. Penginang yang telah dipersiapkan dari rumah, menjadi pelengkap ritual. 

Si pembuat suling dewa harus melakukan upacara persembahan pada leluhur dan untuk si penunggu rumpun bambu, agar diberi kemudahan dalam memotong bambu. Inilah yang disebut bambu seruru, bambu pilihan dengan diameter sekitar 8 sentimeter itu, lalu dijemur sampai kering.

12. CLARINET


DESKRIPSI : Alat Musik tiup kayu ( woodwind ) dengan lidah getar ( reed ) tunggal, mulai dipergunakan dalam orkes  dan bang militer pada peertengahan abad ke-18, dipergunakan juga dalam band hiburan.

Klarinet moderen yang dibuat saat ini pada awalnya dibuat oleh seorang seniman yang berasal dari Nuremberg, Johan Cristoph Denner pada tahun 1690. 

Klarinet berasal dari kata kecil yang berasal dari Italia yaitu clarino yang artinya terompet. Tampak seperti recorder, dibuat dalam tiga bagian dengan penambahan dua kunci untuk menutup lubang. Sebuah klarinet dengan corong yang melebar, telah dikembangkan oleh  putra dari Denner. Bagan untuk membuat tangga nada pada alat musik klarinet telah dibuat oleh komposer pada abad ke-18 yang terkenal, termasuk Handel, Guild, dan Telemann. Klarinet pada awalnya terbuat dari kotak kayu atau memang sebuah kayu dari pohon plum atau pir. Dan beberapa pada bagian corong, terbuat dari kayu ebony. 

13. SAXOPHONE


DESKRIPSI : Saxophone adalah alat musik yang masuk dalam kategori aerophone, single-reed woodwind instrument. Saat ini saxophone sangat popular digunakan dalam musik jazz, dan memiliki berbagai jenis dengan range yang berbeda-beda. 

Saxophone berasal dari Belgia, dibuat oleh seorang pemain clarinet dan pembuat alat musik bernama Adolphe Sax pada awal tahun 1840. 

Tentang bagaimana munculnya ide pembuatan Saxophone sendiri tidak jelas, dan para ahli menyimpulkan bahwa salah satu kemungkinan adalah Saxophone lahir dari hasil eksperimen Sax dengan berbagai Clarinet.

Walau menurut penelitian Saxophone lahir pada tahun 1841, namun lebih tepat jika tahun kelahirannya adalah pada saat Sax mempatenkan ciptaannya itu pada tahun 1846. hak paten Sax mencakupi 2 keluarga Saxophone yaitu keluarga orkestra (in C dan in F) dan keluarga band (in Bb dan in Eb).



14. OBOE


DESKRIPSI : Oboe adalah alat musik melodis (tiup) yang mampu memberikan suara amat halus, ekspresif. Oboe memakai jarak not ( note range) sopran, menggunakan selaput gelagah dobel dan ukuran panjangnya 62 cm. Batang kayu berbentuk seperti kerucut ramping panjang yang ujungnya melebar menyerupai lonceng.  

Oboe moderen berasal dari jaman Mozart dan Haydn, yang sebelum masa itu, di jaman Renaissance, bunyinya jauh lebih keras, menyerupai trompet. Jarak not-nya mulai dari B-mol di bawah C tengah sampai ke A, hampir mencapai tiga oktaf (A6). Keluarga oboe dengan nada bas adalah faggot atau bassoon.

15. FLUTE



DESKRIPSI : Flute adalah instrumen musik dari keluarga woodwind. Suara flute berkarakter lembut dan dapat dikombinasikan dengan instrumen lainnya dengan baik. Flute modern untuk profesional umumnya terbuat dari perak, emas atau kombinasi keduanya. 

Sedangkan flute untuk student umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak. Flute concert standar di-pitch di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa flute untuk profesional ada key tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. 

Ini berarti flute merupakan salah satu instrumen orkestra yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari flute. Piccolo adalah flute kecil yang di-pitch satu oktaf lebih tinggi dari flute concert standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkestra.

16. TEROMPET


DESKRIPSI : Terompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan Bariton. Terompet di-pitch di B♭.
Terompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda Jenis yang paling umum adalah trompet B♭, tapi trompet C, D, E♭, E, F, G dan A juga dapat ditemukan. 

Trompet C paling umum dipakai dalam orkestra Amerika, dengan bentuknya yang lebih kecil memberikan suara yang lebih cerah, dan hidup dibandingkan dengan trompet Bb.

17. MELLOPHONE

DESKRIPSI : Mellophone adalah alat musik tiup yang memiliki pipa-pipa melingkar membentuk lingkaran dengan corong yang menghadap ke bawah Alat musik ini memiliki beberapa persamaan dengan french horn. Jika french horn sering dimainkan menggunakan kunci F, demikian halnya dengan mellophone. 

Seperti juga frech horn, mellophone merupakan instrumen tiup logam yang biasa dimainkan untuk pertunjukkan marching band. Selain itu, mellophone memiliki tiga katup pengatur. Perbedaannya, mellophone dimainkan dengan tangan kanan, sementara french horn dengan tangan kiri.

18. FRENCH HORN


DESKRIPSI : French horn merupakan instrumen  musik tiup yang termasuk dalam keluarga brasswind atau alat musik tiup logam. French horn biasanya dimainkan dalam sebuah pertunjukan marching band. Alat musik ini memiliki corong yang menghadap ke depan (front-bell) sehingga suara yang dihasilkannya sesuai dengan arah pemainnya. French horn kadang juga disertakan dalam konser-konser musik klasik . Alat musik ini dapat mengeluarkan suara yang berbeda-beda, baik suara yang terdengar sangat halus hingga yang sangat keras. French horn memiliki tiga katup pengatur yang dimainkan dengan tangan kiri.

19. EUFONIUM


DESKRIPSI : Nama eufonium diambil dari bahasa Yunani, yaitu dari kata auphonos yang bermakna 'suara indah yang atau baik'. Kata eu pada eufonia artinya 'baik'. Sementara phonium atau foni, artinya 'suara'. Alat musik ini terkadang disebut dengan eupho atau euph. Sementara orang yang mahir memainkan alat ini, sering disebut sebagai euphophonist, euphoniumist, euphonist, atau eufonis. Di  Inggris dikenal dengan sebutan euphist. Eufonium adalah alat musik tiup dari keluarga brasswind yang menghasilkan nada dalam rentang titi nada tenor. Hampir semua model eufonium yang ada saat ini menggunakan sistem katup piston. Meskipun demikian, terdapat pula model yang menggunakan sistem katup putar (rotary valved).

20. PIANIKA


DESKRIPSI : Pianika adalah salah satu alat musik gabungan yang ditiup dan ditekan. Sama halnya dengan piano yang memiliki tuts nada namun bedanya pianika itu akan berbunyi jika ditiup.
Sebab, nada itu akan berbunyi jika ada getaran yang berasal dari udara tiupan kita.

Pianika itu sama dengan piano, baik yang klasik maupun elektrik. Namun, bedanya pianika harus ditiup dulu dalam memainkannya. Tidak ada tiupan maka tidak ada juga nada yang keluar walau tutsnya kita pencet. Mempelajari pianika sangat menyenangkan loh. Namun, kita harus menguasai tekniknya sebelum memainkannya. Teknik peniupan dan juga mengenal nada tutsnya. Sebab, setiap tuts itu memiliki nada tersendiri. 

Sebelum memainkannya, kita terlebih dulu mengenal tangga nada dan memahami letaknya di tuts. Setelah itu perlu juga ada pengaturan nafas agar nafas kita panjang saat memainkan pianika. Nafas yang pendek akan juga mempengaruhi tiupan dan nada yang dihasilkan.

21. TEROMPET 34 KAKI


DESKRIPSI : Terompet Raksasa, dibuat pada awal abad ke -20 di kota Besson, London. Terompet ini panjangnya 34 kaki, beratnya 56 kg, dan dengan tinggi hampir 8 kaki.
Nada terendah yang dapat dimainkan instrumen ini adalah Bb 3 oktaf di bawah nada, atau nada kedua paling rendah pada piano modem (29.14 Hz).

22. SERULING BULET


DESKRIPSI : Ditemukan oleh James Johnson, setelah melalui penelitian selama 11 tahun. Dia terinspirasi oleh Cantonese seorang musisi yang sangat berbakat bermain seruling. James sering bermimpi untuk menciptakan alat musik ini hingga akhirnya dia mampu mewujudkan impiannya itu.

23. TENOR HORN


DESKRIPSI : Dikenal di Amerika Serikat sebagai alto horn, di Inggris sebagai Tenor Horn, dan di Jerman sebagai althorn merupakan instrumen musik tiup yang termasuk dalam keluarga tiup logam. Instrumen tenor horn umumnya menggunakan nada dasar E♭ dengan corong menghadap ke atas ataupun ke depan. Biasanya bentuk resonator (lebih dikenal dengan sebutan mouthpiece) yang digunakan memiliki ceruk yang lebih dalam dibandigkan pada instrumen lain seperti terompet. 

Umumnya instrumen ini digunakan dalam penampilan marching band, dan brass band, serta ensembel sejenis lainnya. Di Amerika dan Jerman nama tenor horn seringkali dianggap identik dengan baritone horn seperti halnya tuba dengan euphonium, namun seringkali pula tenor horn dianggap termasuk dalam keluarga trombone khususnya trombone tenor. 

Untuk menghindari kerancuan, instrumen tenor horn kadang-kadang pula disebut sebagai E♭ horn. Beberapa pabrikan bahkan kadang-kadang memberi nama instrumen ini secara lebih spesifik, misalnya: dynabone. 

Namun penamaan tersebut kadang-kadang menjadi semakin rancu karena masing-masing pabrikan pabrikan menamai instrumen tersebut secara berbeda sehingga muncul ketidakseragaman penamaan meski sebenarnya instrumennya sama.

24. BEREGUH


DESKRIPSI : Bereguh nama sejenis alat tiup terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh pada masa silam dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. 

Bereguh mempunyai nada yang terbatas, banyakanya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh tergantung dari teknik meniupnya. 

Fungsi dari Bereguh hanya sebagai alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah penggunaannya.

25.SERUNE KALEE ( SERUNAI )


DESKRIPSI : Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. 
Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. 

Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.

Serune Kalee bersama-sama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik yang dari semenjak jayanya kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi/mewarnai kebudayaan tradisional Aceh disektor musik.

26. DAEGEUM


DESKRIPSI : Daegeum  adalah jenis suling besar yang merupakan salah satu dari tiga alat musik tiup yang berasal dari zaman silla bersatu selain sogeum dan juggeum Daegeum terdiri atas sanjo dan jeongak.

27. SHENG


DESKRIPSI : Sheng (Tionghoa: 笙; Pinyin: shēng) adalah sejenis alat musik tiup yang terdiri dari beberapa buah pipa vertikal yang digunakan dalam orkes musik tradisional Cina. 

Alat musik ini dibuat dari sejumlah pipa berlidah getar yang diletakkan secara vertikal ke dalam labu kecil berbentuk seperti mangkuk. Setiap pipa memiliki sebuah lubang untuk dibuka dan ditutup, persis di bawah lidah getar.

Orang Eropa Johann Wilde dan Pere Amiot diketahui pergi ke Tiongkok masing-masing tahun 1740 dan 1777 membawa sheng dan mengadaptasikannya di Eropa, walau ada jenis alat musik yang serupa sheng sudah lama dikenal sebelumnya.

Sheng dimainkan untuk mengiringi permainan solo suona atau dizi dalam pertunjukkan opera kunqu dan beberapa jenis musik opera Tiongkok lain. Dalam orkes simfoni moderen Tiongkok, sheng dimainkan sebagai melodi maupun pengiring. Warna suaranya yang lembut dapat mengekpresikan lirik dengan baik, dan karena kemampuannya untuk mengiringi dianggap sebagai alat musik pengiring yang paling dihargai.

28. VUVUZELA



DESKRIPSI : Vuvuzela adalah terompet yang terbuat dari plastik berbentuk tanduk dengan panjang sekitar 90 cm. Vuvuzela sendiri mulai menjadi trademark Afrika Selatan dalam setiap pertandingan sepak bola, semenjak diperkenalkan di pertandingan sepak bola yang berlangsung di Rainbow Nation pada awal tahun 2000.

Meskipun hanya terompet plastik, namun jika dibunyikan bersama-sama maka akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa. Konon sekitar 90.000 vuvuzela yang ditiup bersamaan saat pertandingan pembukaan antara Afrika Selatan melawan Meksiko lalu, tingkat kebisingan yang dihasilkannya dapat menembus angka 11.000.000 desibel. 

Sebuah survei baru-baru ini menyatakan bahwa suara yang dihasilkan oleh sebuah vuvuzela mencapai 127 desibel. Lebih keras dari hentakan drum yang mempunyai kekerasan suara 122 desibel dan peluit wasit yang hanya sekitar 121,8 desibel saja.

29. DIDGERIDOO



DESKRIPSI : Didgeridoo adalah alat musik tiup tradisional yang dikembangkan oleh orang Aborigin, penduduk asli Australia. Didgeridoo berbentuk silinder dan panjangnya antara 1 – 2 meter. Didgeridoo tidak ada yang sama bentuk dan nadanya karena dihasilkan dari cabang pohon yang berlubang karena dimakan rayap dan diameter cabangnya yang berbeda. 

Didgeridoo atau Didjeridu bukanlah nama asli dari alat musik ini. Nama tradisionalnya adalah Yirdaki. Masih banyak lagi nama yang diberikan untuk alat musik ini, seperti: Djibolu, Kurmur, Martba, Artawirr.

30. TUBA


DESKRIPSI : Tuba adalah salah satu jenis alat musik tiup yang terbuat dari logam. Tuba merupakan alat musik dengan suara ukuran terbesar dan terrendah dalam keluarga alat musik brass. 

Tuba pertama kali muncul pada abad ke-19, kini merupakan anggota alat musik dalam orkestra moderen. Alat musik brass dapat menghasilkan suara karena getaran dari bibirpemainnya.
Getaran bibir pemain alat musik ini akan mengalirkan udara menuju pipa.

Nada yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh panjang dan bentuk pipa, tekanan bibir, dan kecepatan aliran udara yang dihasilkan. Pipa sengaja didesain berbentuk silindris agar suara yang dihasilkan memiliki kualitas baik.

Tombol untuk mengatur Nada hanya tiga buah, untuk menghasilkan nada tertentu pemain tuba harus mengkombinasikan tombol yang ditekan dengan tekanan bibir.

Nah, itulah tadi beberapa rangkuman jenis alat musik aerofon yang ada. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan untuk kita semua. Jika ada tambahan maupun saran silahkan berkomentar di kolom komentarTerima Kasih :)